Widget edited by super-bee

Rabu, 20 Juni 2012

Potensi Tapak Liman (Elephantopus scaber L.)


Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) tumbuh liar, kadang ditemukan dalam jumlah banyak di lapangan rumput, tepi jalan atau pematang. Tapak liman dapat ditemukan dari dataran rendah samapi ketinggian 1.200 mdpl.


Kandungan Kimia Tanaman Tapak Liman

Seluruh bagian tanaman ini terutama daun, akar, dan batang tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya sebagai pemacu gairah seksual sehingga tanaman ini dikenal dengan sebutan Viagra Jawa. Tanaman ini mengandung senyawa stigmaterol yang membentuk hormon progesterone sehingga dapat sebagai pemacu gairah. Di samping sebagai pembangkit gairah, tanaman ini juga berkhasiat untuk melancarkan air seni, melancarkan peredaran darah, menyembuhkan berbagai jenis radang (termasuk radang rahim alias keputihan), antianemia, pembersih darah, antikanker, mengatasi perut kembung, beri-beri, disentri, digigit ular, batuk seratus hari, hingga hepatitis.
Daun pada tumbuhan ini mengandung zat semacam glukosida. Ekstrak daun berkhasiat sebagai antibiotik terhadap Staphylococcus, dan pada daunnya juga telah ditemukan suatu zat pahit dan glikosid berupa kristal putih. Menurut farmakologi China, tapak liman yang mempunyai rasa pahit, pedas, dan menyejukkan ini berkhasiat sebagai penurun panas antibiotika, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan serta menetralkan racun. Daun tapak liman mengandung epifrielinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, dan isodeozyelephantopin, sedangkan di bagian bunganya terdapat kandungan luteolin-7-glucoside.  Senyawa deoxyelephantopin inilah yang merupakan senyawa antitumor, penghilang radang akibat bakteri, antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus, penyebab keputihan.


Mekanisme Efek Diuretik Daun Tapak Liman  

Tapak liman biasanya digunakan untuk diuresis pada proses terapi penderita diabetes, peluruh air seni (memperlancar air seni), dan antimikroba. Pada penelitian Puspita  (2004) telah dilakukan uji tentang efek diuretik infusa daun tapak liman (Elephantopus scaber L) yang terbukti mempunyai efek diuretik pada konsentrasi 40% (5,0 g/kg BB) dan 60% (7,5 g/kg BB), dengan persen daya diuretik masing-masing adalah (107,23±16,62) % dan (119,92±11,35 ) %. Dalam penelitian tersebut, diduga senyawa yang berkhasiat sebagai diuretik adalah flavonoid. Metode yang digunakan adalah metode infundasi dengan menggunakan pelarut air yang bersifat polar. Sedangkan etanol merupakan pelarut yang bersifat semi polar. Ekstraksi menggunakan pelarut etanol dapat menarik senyawa yang bersifat polar maupun non polar. Kemungkinan senyawa flavonoid dapat tersari dalam pelarut etanol.
Diuretik adalah suatu zat yang meningkatkan laju ekskresi urin oleh ginjal, terutama melalui penurunan reabsorbsi tubular ion natrium dan airnya dalam tubulus ginjal yang setara secara osmotik. Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali menjadi normal. Penimbunan cairan berlebih dalam kompartemen ekstraseluler dapat disebabkan oleh kegagalan ginjal, sirosis hati, gangguan ginjal, toksemia kehamilan atau akibat sampingan obat. Mekanisme kerja diuretika secara teoritis produksi kemih dapat ditingkatkan dengan memperkecil laju filtrasi dan yang kedua mengurangi penyerapan kembali di tubulus, yang terakhir ini lebih banyak menjadi mekanisme kerja diuretika dan ternyata bahwa diuretika yang efektif adalah diuretika yang mampu mengurangi reabsorpsi ion-ion Nasehingga pengeluarannya bersama air diperbanyak.


Manfaat :

Daunnya digunakan sebagai obat demam, batuk, sariawan, mencret menahun, panas, penyakit cacing dan sebagai perangsang nafsu kelamin. Akarnya bila ditumbuk halus, bisa dijadikan sebagai obat malaria pada anak-anak. Seluruh tumbuhan digunakan untuk mengobati epistaxis (hidung berdarah), sakit kuning, infeksi saluran kencing, cacar air, busung, absces, borok, gigitan ular dan gigitan serangga (Ferdy. 2005).
Penggunaan tapak liman untuk berbagai penyakit biasanya dilakukan dengan cara pengobatan dalam, yaitu dengan cara diminum air rebusannya. Bagian yang digunakan adalah semua tanaman, baik akar, batang, daun, maupun seluruh tanaman. Tapak liman ini dijadikan obat tradisional, dalam keadaan segar, kering, bahkan diekstraksi dan dimasukkan ke dalam kapsul. Jenis penyakit yang dapat diatasi dengan tapak liman antara lain berbagai radang, seperti peradangan amandel, influenza, radang tenggorok, radang mata, radang ginjal yang akut dan krinis, serta radang rahim atau keputihan. Untuk mengatasi berbagai radang ini, seluruh tanaman tapak liman yang sudah dikeringkan, dicampur air dan direbus. Airnya disaring dan diminum secara rutin tiap hari. Sementara itu, untuk mengatasi perut kembung, hepatitis, beri-beri, disentri, gigitan ular, batuk seratus hari, kurang darah, dan lain-lain digunakan beberapa bagian atau seluruh tanaman. Contohnya, untuk hepatitis, agar segarnya direbus dengan daging. Airnya diminum. Untuk beri-beri, seluruh tanaman, ditambah tahu dan air, lalu ditim serta dimakan. Perut kembung dapat diatasi dengan air rebusan batang tapak liman.
Tak hanya itu saja, untuk mempermudah proses kelahiran dan pengobatan sesudah bersalin, tapak liman kering yang direbus jadi andalan pengobatan. Air rebusan tanaman keringnya pun bisa melembutkan kaki, meluruh haid, dan membersihkan darah. Tapak Liman mengandung stigmaterol yang membentuk hormon progesteron, memacuh gairah pria, melancarkan peredaran darah,mencegah kehamilan, melancarkan air seni Lupeol, Isodeoxyelephantopin, 11, 13 Dihydrodeoxoxyelephantopin, asam amino senyawa sesquiterpenoid hasil reduksi deoxyelephantopin merupakan senyawa antitumor, peradangan akibat bakteri, antibiotik terhadap staphylococcus penyebab keputihan. untuk mengatasi keputihan 2 tanaman tapak liman sedang (akar, batang, daun) direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah, minum ramuan ini dua kali sehari. Sedangkan untuk penyakit Anemia 7 Helai daun tapak liman dicuci bersih dan ditumbuk sambil diberi sedikit garam. Kemudian seduh dengan 1 gelas air, tambahkan sedikit gula aren. Minum 1 hari sekali.

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar