Widget edited by super-bee

Selasa, 24 Juli 2012

Bahaya Rokok

Add caption
Perlu diketahui bahwa dalam sebatang rokok mengandung ribuan bahan kimia yang sepuluh persen-nya adalah racun mematikan yang dapat membahayakan kesehatan bahkan bisa menimbulkan kematian.
Berikut ini beberapa zat berbahaya yang terkandung dalam rokok :

1. Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap rokok.

2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker.

3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh.

4. Zat kimia mematikan lain
Zat yang jumlahnya ribuan ini berpotensi menimbulkan kanker baik pada prau-paru, kulit, tenggorokan maupun bagian tubuh lainnya.

Rokok memiliki dampak yang sangat buruk, sebab rokok merusak hampir seluruh organ tubuh manusia, oleh karena itu merokok dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang sangat banyak, sedikitnya ada 24 penyakit yang fatal, misalnya kanker dan penyakit jantung. Dampak buruk merokok bagi kesehatan ini biasanya akan muncul dalam jangka waktu yang lama, di atas 5 tahun. Produk tembakau khususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau yang disedot, ataupun tembakau tanpa asap.

Berikut adalah penyakit-penyakit dan gangguan kesehatan pada organ tubuh yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Kanker :
·         Paru-paru (lung cancer)
·         Oral cavity
·         Pharynx
·         Larynx
·         Oesophagus (squamous cell carcinoma)
·         Oesophagus (adenocarcinoma)
·         Pancreas
·         Urinary bladder
·         Renal pelvis
·         Kidney (renal cell carcinoma)
·         Stomach
·         Uterine cervix
·         Granulocytic cells of bone marrow (myeoloid leukaemia)
·         Nasal cavities
·         Nasal sinuses
·         Liver

Sistem Pernafasan :
·         Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
·         Acute respiratory illnesses including pneumonia
·         Premature onset of and an accelerated decline in lung function
·         All major respiratory symptoms in adults, including coughing, phlegm, wheezing & dyspnoea
·         Poor asthma control

Sistem Kardiovaskular :
·         Coronary heart disease (CHD)
·         Cerebrovascula disease
·         Aortic aneurysm
·         Peripheral arteria

Penyakit lainnya :
·         Gastric ulcer
·         Cataract
·         Periodontitis
·         Duodenal ulcer
·         Adverse surgical outcomes related to wound healing and respiratory complications
·         Hip fracture
·         Reduced fertility in females
·         Crohn's disease
·         Age-related macular degeneration
·         Tobacco amblyopia
·         Osteoporosis

Gangguan sistem pernafasan khusus pada bayi / anak, yang ibunya merokok:
Impaired lung growth
·         Early-onset of lung function decline
·         Respiratory symptoms including coughing, phlegm, wheezing dyspnoea
·         Asthma-related symptoms (wheezing)

Sistem Reproduksi Wanita :
·         Pregnancy complications
·         Preterm delivery and shortened gestation
·         Foetal growth restrictions and low birth weight
·         Sudden infant death syndrome (SIDS)

(rangkuman dari beberapa artikel)


Baca SelengkapnyaBahaya Rokok

Sabtu, 21 Juli 2012

Beda Obat Paten dan Obat Generik


Untuk lebih mudahnya definisikan satu per satu :

Obat Generik
Adalah obat berkhasiat yang sudah habis masa patennya dan boleh diproduksi oleh perusahaan farmasi. Obat-obat tersebut sama persis antara nama yang tertera di kemasan dengan kandungan zat aktifnya sesuai nama resmi  International Non Propietary Names yang telah di tetapkan dalam Farmakope Indonesia. Contohnya: Parasetamol, Antalgin, Asam Mefenamat, Amoksisilin, Cefadroxyl, Loratadine, Ketoconazole, Acyclovir, Pantoprazole, Cloramfenikol dan lain-lain. Ada juga Obat Generik Bermerek yaitu obat generik tertentu yang diberi nama atau merek dagang sesuai kehendak produsen obat. Biasanya salah satu suku katanya mencerminkan nama produsennya. Contoh: natrium diklofenak (nama generik). Di pasaran memiliki berbagai nama merek dagang, misalnya: Voltaren, Voltadex, Klotaren, Voren, Divoltar, dan lain-lain.

Obat Paten
Adalah hak paten yang diberikan kepada industri farmasi pada obat baru yang ditemukannya berdasarkan riset.  Industri farmasi tersebut diberi hak paten untuk memproduksi dan memasarkannya, setelah melalui berbagai tahapan uji klinis sesuai aturan yang telah ditetapkan secara internasional. Biasanya obat ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan Obat Generik, karena memerlukan biaya riset yang sangat besar, dan dilindungi dengan undang-undang paten (10-20 tahun). Contohnya seperti Viagra, Candesartan.

Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, antara obat Generik dan Obat Paten sebenarnya sama dilihat dari zat aktiv dan kualitas bahannya.Obat generik umumnya tersedia dengan biaya yang jauh lebih rendah karena perusahaan pembuat tidak harus menghabiskan sejumlah besar uang dalam penemuan awal dan proses pembangunan obat. Tapi tidak semua obat generik tersedia. Biasanya, ketersediaan obat generik dapat diperkirakan dengan mengukur jumlah obat generik yang dipasarkan ketika paten suatu obat berakhir. Ketika obat penurun kolesterol yang populer, simvastatin, habis masa patennya, maka sepuluh obat generiknya segera muncul di pasaran. Untuk bisa terdaftar secara resmi, obat generik harus menunjukkan efek setara dengan obat paten yang sudah terdaftar. Produsen harus menunjukkan bahwa bahan aktif yang terkandung dalam obat berada dalam kisaran 80% sampai 120% dari yang terkandung dalam obat paten. Prosedur ini sesuai dengan berbagai kebutuhan obat pasien dan menjamin bahwa terdapat cukup bahan aktif dalam pengobatan untuk memberikan efek terapeutik.





Baca SelengkapnyaBeda Obat Paten dan Obat Generik

Bioktivitas Minyak Atsiri dari Genus Piper


Sirih
Genus Piper dari keluarga Piperaceae, yang terdiri lebih dari 700 spesies didistribusikan ke seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia. Sebagian besar spesies dalam genus ini adalah aromatik, abadi berkayu pendaki dan jarang semak. Spesies Piper memiliki kepentingan komersial, ekonomis dan obat tinggi. Banyak spesies dari genus Piper telah terbukti memiliki antimikroba, antijamur, antioksidan, insektisida, allelopathic dan kegiatan antitumor . Berbagai senyawa, termasuk alkaloid / amida, propenylphenols, lignan, neolignans, terpene, steroid, kawapyrones, chalcones, flavon dan flavanones yang telah diisolasi dari Piper yang berbeda spesies. (Chieng,T.C.2008)

Pada ulasan ini, yang akan di bahas dalam genus Piper adalah minyak esensial (essential oil) atau minyak atsiri  adalah konsentrat yang umumnya merupakan hasil penyulingan dari bunga, buah, semak-semak, dan pohon. Sayangnya, untuk mendapat sedikit minyak esensial diperlukan bahan yang cukup banyak. Minyak esensial sangat efektif dan bermanfaat saat dihirup atau digunakan pada bagian luar. Indra penciuman berhubungan dekat dengan emosi manusia. Saat aroma dari minyak esensial dihirup, tubuh akan memberikan respon psikologis. Penggunaan minyak esensial tidak boleh terlalu banyak. Dosis yang terlalu besar dari minyak esensial bisa bersifat racun. Untuk itu, dosisnya harus sesuai dengan panduan. Contohnya, bila pada resep diminta hanya tiga tetes minyak esensial, jangan berpikiran kalau ditambahkan hingga enam tetes akan mendapat manfaat dua kali lipatnya. (M., Sully.2011)
Piper sarmentosum atau di daerah kita dinamakan dengan kaduk atau sirih duduk  merupakan tumbuhan yang sangat mudah berkembang di daerah yang agak lembab dan sedikit kena sinar matahari. Dapat dilaporkan tiga senyawa yang dapat diisolasi dengan cara bioassay-dipandu pemisahan kromatografi dari minyak atsiri yang diekstrak dari daun P. sarmentosum. Daun Piper sarmentosum yang hydrodistilled menggunakan aparat Clevenger-tipe modifikasi, dan hasil rata-rata diperoleh Minyak esensial  1,10% (v / kering berat). Minyak daun dianalisis dengan GC dan GC-MS, Sebanyak 31 komponen diidentifikasi. Spathulenol (21,0%), myristicin (18,8%),               β-caryophyllene (18,2%) dan (E, E)-farnesol (10,5%) adalah senyawa utama yang ditemukan dalam minyak daun. Minyak daun menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap Artemia salina larva terhadap termite bawah tanah (Coptotermes sp.). Ekstrak kasar kemudian mengalami bioassay dipandu isolasi menggunakan silika gel kromatografi kolom, dan dielusi dengan heksana mengandung volume meningkat dan etil asetat menghasilkan tiga senyawa murni. Aktivitas toksisitas dan antitermite dari tiga senyawa ditentukan. Senyawa 2 menunjukkan aktivitas paling kuat terhadap larva A.  Senyawa 3 menunjukkan aktivitas penghambatan terkuat terhadap rayap bawah tanah (Coptotermes sp.) dengan mortalitas 100% setelah 3 hari pada konsentrasi 0,1% diikuti oleh senyawa 2 dengan angka kematian yang sama di 0,5% konsentrasi. Senyawa 1 menunjukkan aktivitas penghambatan terlemah dengan mortalitas 80% setelah 3 hari pada konsentrasi 2%. Berdasarkan data spektroskopi dan perbandingan dengan informasi yang dipublikasikan, senyawa 1 dan 2 telah diidentifikasi sebagai caryophyllene dan myristicin masing-masing. Senyawa 3 masih sedang dipelajari dalam rangka untuk menjelaskan strukturnya. Karena tidak ada laporan sebelumnya pada aktivitas dari ketiga komponen minyak atsiri pada termite, data yang diperoleh
akan digunakan untuk studi lebih lanjut untuk mengembangkan senyawa lingkungan yang ramah. (Chieng,T.C.2008)
Sirih (Piper betle L.) termasuk tanaman obat yang sering digunakan, ini dikarenakan khasiatnya  untuk menghentikan pendarahan, sariawan, gatal-gatal dan lain-lain. Ekstrak daun sirih digunakan sebagai obat kumur dan batuk. Ekstrak daun sirih juga berkhasiat sebagai anti jamur pada kulit. Khasiat obat ini dikarenakan senyawa aktif yang dikandungnya terutama adalah minyak atsiri. Minyak atsiri dari daun sirih mengandung 30% fenol dan beberapa derivatnya. Kavikol merupakan komponen paling banyak dalam minyak atsiri yang memberi bau khas pada sirih. Persenyawaan fenol ini diketahui memiliki aktivitas antibakteri dan minyak atsiri dari daun sirih juga dapat digunakan sebagai antijamur dan antioksidan. Minyak atsiri dari daun sirih terdiri dari kavikol, eugenol, dan sineol, dilihat dari strukturnya senyawa-senyawa tersebut tidak atau kurang larut dalam pelarut polar, sehingga pada fraksinasi digunakan pelarut non polar dan semi polar. Saat ini data mengenai aktivitas tanaman obat lebih banyak didukung oleh pengalaman, belum sepenuhnya dibuktikan secara ilmiah. Guna pemeliharaan dan pengembangan tanaman obat maka diperlukan adanya penggalian, penelitian, pengujian, dan pengembangan obat tradisional, tidak terkecuali sirih yang cukup terkenal sebagai obat mujarab itu, Berdasarkan uji pendahuluan yang dilakukan diketahui bahwa minyak atsiri dapat meredam radikal bebas, melalui uji aktivitas peredaman radikal bebas secara UV-Tampak yaitu sebesar 81,91%. Pengujian antiradikal bebas senyawasenyawa bahan alam atau hasil sintesis secara UV-Tampak dapat dilakukan secara kimia menggunakan DPPH (difenilpikril hidrazil). DPPH berfungsi sebagai senyawa radikal bebas stabil yang ditetapkan secara spektrofotometri melalui persen peredaman absorbansi.  Hal ini yang melatar belakangi daun sirih diindikasikan sebagai zat antikanker, dimana kanker akan muncul bila sel normal mengalami kerusakan sehingga menyebabkan mutasi ganetik, penyebab dari rusaknya DNA sel normal diantaranya adalah radikal bebas dan senyawa-senyawa karsinogenik. Ini dikarenakan radikal bebas mampu bereaksi dengan protein, lipid, karbohidrat atau DNA yang pada akhirnya menyebabkan kanker, penuaaan dini, peradangan, jantung koroner, dan lain-lain. Untuk itulah diperlukan zat antioksidan yang mampu bereaksi dengan radikal bebas. (Parwata, Adi.2009).
Komposisi kimia, antioksidan dan antimikroba kegiatan segar daun dan batang minyak dari Piper caninum diselidiki. Sebanyak empat puluh delapan konstituen diidentifikasi dalam daun (77,9%) dan batang (87,0%) minyak yang ditandai dengan tinggi proporsi fenil propanoid, safrole dengan 17,1% untuk daun dan batang 25,5% untuk minyak.  Kegiatan antioksi dan dievaluasi dengan menggunakan asam -carotene/linoleic pemutihan, DPPH pemulungan radikal dan konten fenolik total. Batang  minyak menunjukkan penghambatan tertinggi aktivitas terhadap peroksidasi lipid (114,9 Â ± 0,9%), dibandingkan dengan BHT (95,5 Â ± 0,5%), sedangkan minyak  daun dibandingkan dengan BHT (95,5 Â ± 0,5%),s edangkan minyak  daun menunjukkan konten fenolik signifikan total (27,4 Â± 0,5 mg GA / g) setara dengan Galia asam. Namun, minyak esensial menunjukkan aktivitas lemah terhadap radikal bebas DPPH pemulungan. Evaluasi aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa kedua minyak dipamerkan kuat aktivitas terhadap semua dengan nilai MIC dalam kisaran 62,5-250 Î ¼ g / mL, namun lemah aktivitas terhadap strain jamur. Temuan ini menunjukkan bahwa minyak esensial dapat digunakan sebagai antioksidan dan agen mikroba untuk terapi, industri nutreceutical dan memproduksi  makanan. (Saleh,W.M.2011)
Dapat disimpulkan bahwa  hampir  semua Genus dari Piper telah terbukti mempunyai kandungan utama yang sama di dalamnya yaitu esstential oil/ Minyak  atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini disebut juga minyak menguap, minyak eteris, minyak esensial karena pada suhu kamar mudah menguap. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk.
Baca SelengkapnyaBioktivitas Minyak Atsiri dari Genus Piper