Widget edited by super-bee

Senin, 20 Mei 2013

Info obat : Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal)



Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilatyang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor),antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin juga memiliki efekantikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegahserangan jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia.

Awal mula penggunaan aspirin sebagai obat diprakarsai oleh Hippocrates yang menggunakan ekstrak tumbuhan willow untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kemudian senyawa ini dikembangkan oleh perusahaan Bayer menjadi senyawa asam asetilsalisilat yang dikenal saat ini.
Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam bentuk tablet. Sebelumnya, obat diperdagangkan dalam bentuk bubuk (puyer). Dalam menyambut Piala Dunia FIFA 2006 diJerman, replika tablet aspirin raksasa dipajang di Berlin sebagai bagian dari pameran terbuka Deutschland, Land der Ideen
Farmakokinetik
Pada pemberian oral, sebagian salisilat diabsorpsi dengan cepat dalam bentuk utuh di lambung, tetapi sebagian besar di usus halus bagian atas. Kadar tertinggi dicapai kira-kira 2 jam setelah pemberian. Kecepatan absorbsinya tergantung dari kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet, pH permukaan mukosa dan waktu pengosongan lambung. Absorpsi pada pemberian secara rektal, lebih lambat dan tidak sempurna sehingga cara ini tidak dianjurkan. Asam salisilat diabsorpsi cepat dari kulit sehat, terutama bila dipakai sebagai obat gosok atau salep. Keracunan dapat terjadi dengan olesan pada kulit yang luas. Metil-salisilat juga diabsorpsi dengan cepat melalui kulit utuh, tetapi penyerapan di lambung lambat dan lama bertahan di lambung.
Setelah diabsorpsi, salisilat segera menyebar ke seluruh jaringan tubuh dan cairan transelular sehingga ditemukan dalam cairan peritoneal, liur dan air susu. Obat ini mudah menembus sawar darah otak dan sawar uri. Kira-kira 80% sampai 90% salisilat plasma terikat pada albumin. Aspirin diserap dalam bentuk utuh, dihidrolisis menjadi asam salisilat terutama dalam hati, sehingga hanya kira-kira 30 menit terdapat dalam plasma.
Biotransformasi salisilat terjadi di banyak jaringan , tetapi terutama di mikrosom dan mitokondria hati. Salisilat diekresi dalam bentuk metabolitnya terutama melalui ginjal, sebagian kecil melalui keringat dan empedu.
Indikasi:
Untuk meringankan rasa sakit, terutama sakit kepala dan pusing, sakit gigi, dan nyeri otot serta menurunkan demam.

Kontra Indikasi:
Penderita tukak lambung dan peka terhadap derivat asam salisilat, penderita asma, dan alergi. Penderita yang pernahatau sering mengalami pendarahan bawah kulit, penderita yang sedang terapi dengan antikoagulan, penderita hemofolia dan trombositopenia

Dapus:
Syarif Amir, dkk.2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Departemen Farmakologi dan
Terapetik.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar