Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) tumbuh liar, kadang ditemukan dalam jumlah banyak di
lapangan rumput, tepi jalan atau pematang. Tapak liman dapat ditemukan dari
dataran rendah samapi ketinggian 1.200 mdpl.
Kandungan Kimia Tanaman Tapak Liman
Seluruh bagian tanaman ini terutama daun, akar, dan
batang tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya sebagai
pemacu gairah seksual sehingga tanaman ini dikenal dengan sebutan Viagra Jawa.
Tanaman ini mengandung senyawa stigmaterol yang membentuk hormon progesterone
sehingga dapat sebagai pemacu gairah. Di samping sebagai pembangkit gairah,
tanaman ini juga berkhasiat untuk melancarkan air seni, melancarkan peredaran
darah, menyembuhkan berbagai jenis radang (termasuk radang rahim alias
keputihan), antianemia, pembersih darah, antikanker, mengatasi perut kembung,
beri-beri, disentri, digigit ular, batuk seratus hari, hingga hepatitis.
Daun pada tumbuhan ini mengandung zat semacam
glukosida. Ekstrak daun berkhasiat sebagai antibiotik terhadap Staphylococcus,
dan pada daunnya juga telah ditemukan suatu zat pahit dan glikosid berupa
kristal putih. Menurut farmakologi China, tapak liman yang mempunyai rasa
pahit, pedas, dan menyejukkan ini berkhasiat sebagai penurun panas antibiotika,
anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan serta menetralkan
racun. Daun tapak liman mengandung epifrielinol, lupeol, stiqmasterol,
triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, dan
isodeozyelephantopin, sedangkan di bagian bunganya terdapat kandungan
luteolin-7-glucoside. Senyawa deoxyelephantopin inilah yang merupakan
senyawa antitumor, penghilang radang akibat bakteri, antibiotik terhadap
bakteri Staphylococcus, penyebab keputihan.
Mekanisme Efek Diuretik Daun Tapak Liman
Tapak liman biasanya digunakan untuk diuresis pada
proses terapi penderita diabetes, peluruh air seni (memperlancar air seni), dan
antimikroba. Pada penelitian Puspita (2004) telah dilakukan uji tentang
efek diuretik infusa daun tapak liman (Elephantopus scaber L)
yang terbukti mempunyai efek diuretik pada konsentrasi 40% (5,0 g/kg BB) dan
60% (7,5 g/kg BB), dengan persen daya diuretik masing-masing adalah
(107,23±16,62) % dan (119,92±11,35 ) %. Dalam penelitian tersebut, diduga
senyawa yang berkhasiat sebagai diuretik adalah flavonoid. Metode yang
digunakan adalah metode infundasi dengan menggunakan pelarut air yang bersifat
polar. Sedangkan etanol merupakan pelarut yang bersifat semi polar. Ekstraksi
menggunakan pelarut etanol dapat menarik senyawa yang bersifat polar maupun non
polar. Kemungkinan senyawa flavonoid dapat tersari dalam pelarut etanol.
Diuretik adalah suatu zat yang meningkatkan laju
ekskresi urin oleh ginjal, terutama melalui penurunan reabsorbsi tubular ion
natrium dan airnya dalam tubulus ginjal yang setara secara osmotik. Fungsi
utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah
keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali
menjadi normal. Penimbunan cairan berlebih dalam kompartemen ekstraseluler
dapat disebabkan oleh kegagalan ginjal, sirosis hati, gangguan ginjal, toksemia
kehamilan atau akibat sampingan obat. Mekanisme kerja diuretika secara teoritis
produksi kemih dapat ditingkatkan dengan memperkecil laju filtrasi dan yang
kedua mengurangi penyerapan kembali di tubulus, yang terakhir ini lebih banyak
menjadi mekanisme kerja diuretika dan ternyata bahwa diuretika yang efektif
adalah diuretika yang mampu mengurangi reabsorpsi ion-ion Na+ sehingga pengeluarannya bersama air
diperbanyak.
Manfaat :
Daunnya digunakan sebagai obat demam, batuk, sariawan,
mencret menahun, panas, penyakit cacing dan sebagai perangsang nafsu kelamin.
Akarnya bila ditumbuk halus, bisa dijadikan sebagai obat malaria pada
anak-anak. Seluruh tumbuhan digunakan untuk mengobati epistaxis (hidung
berdarah), sakit kuning, infeksi saluran kencing, cacar air, busung, absces,
borok, gigitan ular dan gigitan serangga (Ferdy. 2005).
Penggunaan tapak liman untuk berbagai penyakit
biasanya dilakukan dengan cara pengobatan dalam, yaitu dengan cara diminum air
rebusannya. Bagian yang digunakan adalah semua tanaman, baik akar, batang,
daun, maupun seluruh tanaman. Tapak liman ini dijadikan obat tradisional, dalam
keadaan segar, kering, bahkan diekstraksi dan dimasukkan ke dalam kapsul. Jenis
penyakit yang dapat diatasi dengan tapak liman antara lain berbagai radang,
seperti peradangan amandel, influenza, radang tenggorok, radang mata, radang
ginjal yang akut dan krinis, serta radang rahim atau keputihan. Untuk mengatasi
berbagai radang ini, seluruh tanaman tapak liman yang sudah dikeringkan,
dicampur air dan direbus. Airnya disaring dan diminum secara rutin tiap hari.
Sementara itu, untuk mengatasi perut kembung, hepatitis, beri-beri, disentri,
gigitan ular, batuk seratus hari, kurang darah, dan lain-lain digunakan
beberapa bagian atau seluruh tanaman. Contohnya, untuk hepatitis, agar segarnya
direbus dengan daging. Airnya diminum. Untuk beri-beri, seluruh tanaman,
ditambah tahu dan air, lalu ditim serta dimakan. Perut kembung dapat diatasi
dengan air rebusan batang tapak liman.
Tak hanya itu saja, untuk mempermudah proses kelahiran
dan pengobatan sesudah bersalin, tapak liman kering yang direbus jadi andalan
pengobatan. Air rebusan tanaman keringnya pun bisa melembutkan kaki, meluruh
haid, dan membersihkan darah. Tapak Liman mengandung stigmaterol yang membentuk
hormon progesteron, memacuh gairah pria, melancarkan peredaran darah,mencegah
kehamilan, melancarkan air seni Lupeol, Isodeoxyelephantopin, 11, 13
Dihydrodeoxoxyelephantopin, asam amino senyawa sesquiterpenoid hasil reduksi
deoxyelephantopin merupakan senyawa antitumor, peradangan akibat bakteri,
antibiotik terhadap staphylococcus penyebab keputihan. untuk mengatasi
keputihan 2 tanaman tapak liman sedang (akar, batang, daun) direbus dengan 2
gelas air sampai airnya tinggal setengah, minum ramuan ini dua kali sehari.
Sedangkan untuk penyakit Anemia 7 Helai daun tapak liman dicuci bersih dan
ditumbuk sambil diberi sedikit garam. Kemudian seduh dengan 1 gelas air,
tambahkan sedikit gula aren. Minum 1 hari sekali.
Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) tumbuh liar, kadang ditemukan dalam jumlah banyak di
lapangan rumput, tepi jalan atau pematang. Tapak liman dapat ditemukan dari
dataran rendah samapi ketinggian 1.200 mdpl.
Kandungan Kimia Tanaman Tapak Liman
Seluruh bagian tanaman ini terutama daun, akar, dan
batang tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya sebagai
pemacu gairah seksual sehingga tanaman ini dikenal dengan sebutan Viagra Jawa.
Tanaman ini mengandung senyawa stigmaterol yang membentuk hormon progesterone
sehingga dapat sebagai pemacu gairah. Di samping sebagai pembangkit gairah,
tanaman ini juga berkhasiat untuk melancarkan air seni, melancarkan peredaran
darah, menyembuhkan berbagai jenis radang (termasuk radang rahim alias
keputihan), antianemia, pembersih darah, antikanker, mengatasi perut kembung,
beri-beri, disentri, digigit ular, batuk seratus hari, hingga hepatitis.
Daun pada tumbuhan ini mengandung zat semacam
glukosida. Ekstrak daun berkhasiat sebagai antibiotik terhadap Staphylococcus,
dan pada daunnya juga telah ditemukan suatu zat pahit dan glikosid berupa
kristal putih. Menurut farmakologi China, tapak liman yang mempunyai rasa
pahit, pedas, dan menyejukkan ini berkhasiat sebagai penurun panas antibiotika,
anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan serta menetralkan
racun. Daun tapak liman mengandung epifrielinol, lupeol, stiqmasterol,
triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, dan
isodeozyelephantopin, sedangkan di bagian bunganya terdapat kandungan
luteolin-7-glucoside. Senyawa deoxyelephantopin inilah yang merupakan
senyawa antitumor, penghilang radang akibat bakteri, antibiotik terhadap
bakteri Staphylococcus, penyebab keputihan.
Mekanisme Efek Diuretik Daun Tapak Liman
Tapak liman biasanya digunakan untuk diuresis pada
proses terapi penderita diabetes, peluruh air seni (memperlancar air seni), dan
antimikroba. Pada penelitian Puspita (2004) telah dilakukan uji tentang
efek diuretik infusa daun tapak liman (Elephantopus scaber L)
yang terbukti mempunyai efek diuretik pada konsentrasi 40% (5,0 g/kg BB) dan
60% (7,5 g/kg BB), dengan persen daya diuretik masing-masing adalah
(107,23±16,62) % dan (119,92±11,35 ) %. Dalam penelitian tersebut, diduga
senyawa yang berkhasiat sebagai diuretik adalah flavonoid. Metode yang
digunakan adalah metode infundasi dengan menggunakan pelarut air yang bersifat
polar. Sedangkan etanol merupakan pelarut yang bersifat semi polar. Ekstraksi
menggunakan pelarut etanol dapat menarik senyawa yang bersifat polar maupun non
polar. Kemungkinan senyawa flavonoid dapat tersari dalam pelarut etanol.
Diuretik adalah suatu zat yang meningkatkan laju
ekskresi urin oleh ginjal, terutama melalui penurunan reabsorbsi tubular ion
natrium dan airnya dalam tubulus ginjal yang setara secara osmotik. Fungsi
utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah
keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali
menjadi normal. Penimbunan cairan berlebih dalam kompartemen ekstraseluler
dapat disebabkan oleh kegagalan ginjal, sirosis hati, gangguan ginjal, toksemia
kehamilan atau akibat sampingan obat. Mekanisme kerja diuretika secara teoritis
produksi kemih dapat ditingkatkan dengan memperkecil laju filtrasi dan yang
kedua mengurangi penyerapan kembali di tubulus, yang terakhir ini lebih banyak
menjadi mekanisme kerja diuretika dan ternyata bahwa diuretika yang efektif
adalah diuretika yang mampu mengurangi reabsorpsi ion-ion Na+ sehingga pengeluarannya bersama air
diperbanyak.
Manfaat :
Daunnya digunakan sebagai obat demam, batuk, sariawan,
mencret menahun, panas, penyakit cacing dan sebagai perangsang nafsu kelamin.
Akarnya bila ditumbuk halus, bisa dijadikan sebagai obat malaria pada
anak-anak. Seluruh tumbuhan digunakan untuk mengobati epistaxis (hidung
berdarah), sakit kuning, infeksi saluran kencing, cacar air, busung, absces,
borok, gigitan ular dan gigitan serangga (Ferdy. 2005).
Penggunaan tapak liman untuk berbagai penyakit
biasanya dilakukan dengan cara pengobatan dalam, yaitu dengan cara diminum air
rebusannya. Bagian yang digunakan adalah semua tanaman, baik akar, batang,
daun, maupun seluruh tanaman. Tapak liman ini dijadikan obat tradisional, dalam
keadaan segar, kering, bahkan diekstraksi dan dimasukkan ke dalam kapsul. Jenis
penyakit yang dapat diatasi dengan tapak liman antara lain berbagai radang,
seperti peradangan amandel, influenza, radang tenggorok, radang mata, radang
ginjal yang akut dan krinis, serta radang rahim atau keputihan. Untuk mengatasi
berbagai radang ini, seluruh tanaman tapak liman yang sudah dikeringkan,
dicampur air dan direbus. Airnya disaring dan diminum secara rutin tiap hari.
Sementara itu, untuk mengatasi perut kembung, hepatitis, beri-beri, disentri,
gigitan ular, batuk seratus hari, kurang darah, dan lain-lain digunakan
beberapa bagian atau seluruh tanaman. Contohnya, untuk hepatitis, agar segarnya
direbus dengan daging. Airnya diminum. Untuk beri-beri, seluruh tanaman,
ditambah tahu dan air, lalu ditim serta dimakan. Perut kembung dapat diatasi
dengan air rebusan batang tapak liman.
Tak hanya itu saja, untuk mempermudah proses kelahiran
dan pengobatan sesudah bersalin, tapak liman kering yang direbus jadi andalan
pengobatan. Air rebusan tanaman keringnya pun bisa melembutkan kaki, meluruh
haid, dan membersihkan darah. Tapak Liman mengandung stigmaterol yang membentuk
hormon progesteron, memacuh gairah pria, melancarkan peredaran darah,mencegah
kehamilan, melancarkan air seni Lupeol, Isodeoxyelephantopin, 11, 13
Dihydrodeoxoxyelephantopin, asam amino senyawa sesquiterpenoid hasil reduksi
deoxyelephantopin merupakan senyawa antitumor, peradangan akibat bakteri,
antibiotik terhadap staphylococcus penyebab keputihan. untuk mengatasi
keputihan 2 tanaman tapak liman sedang (akar, batang, daun) direbus dengan 2
gelas air sampai airnya tinggal setengah, minum ramuan ini dua kali sehari.
Sedangkan untuk penyakit Anemia 7 Helai daun tapak liman dicuci bersih dan
ditumbuk sambil diberi sedikit garam. Kemudian seduh dengan 1 gelas air,
tambahkan sedikit gula aren. Minum 1 hari sekali.