Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal)
adalah sejenis obat turunan
dari salisilatyang sering
digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri
minor),antipiretik (terhadap
demam), dan anti-inflamasi (peradangan). Aspirin juga memiliki efekantikoagulan dan
dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegahserangan
jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada
tahun 1918ketika
terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia.
Awal mula penggunaan aspirin sebagai obat
diprakarsai oleh Hippocrates yang menggunakan ekstrak
tumbuhan willow untuk
menyembuhkan berbagai penyakit. Kemudian senyawa ini dikembangkan oleh
perusahaan Bayer menjadi
senyawa asam asetilsalisilat yang dikenal saat ini.
Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam
bentuk tablet.
Sebelumnya, obat diperdagangkan dalam bentuk bubuk (puyer). Dalam
menyambut Piala Dunia FIFA 2006 diJerman, replika
tablet aspirin raksasa dipajang di Berlin sebagai
bagian dari pameran terbuka Deutschland,
Land der Ideen
Farmakokinetik
Pada pemberian oral, sebagian salisilat diabsorpsi
dengan cepat dalam bentuk utuh di lambung, tetapi sebagian besar di usus halus
bagian atas. Kadar tertinggi dicapai kira-kira 2 jam setelah pemberian.
Kecepatan absorbsinya tergantung dari kecepatan disintegrasi dan disolusi
tablet, pH permukaan mukosa dan waktu pengosongan lambung. Absorpsi pada
pemberian secara rektal, lebih lambat dan tidak sempurna sehingga cara ini
tidak dianjurkan. Asam salisilat diabsorpsi cepat dari kulit sehat, terutama
bila dipakai sebagai obat gosok atau salep. Keracunan dapat terjadi dengan
olesan pada kulit yang luas. Metil-salisilat juga diabsorpsi dengan cepat
melalui kulit utuh, tetapi penyerapan di lambung lambat dan lama bertahan di
lambung.
Setelah diabsorpsi, salisilat segera menyebar ke
seluruh jaringan tubuh dan cairan transelular sehingga ditemukan dalam cairan
peritoneal, liur dan air susu. Obat ini mudah menembus sawar darah otak dan
sawar uri. Kira-kira 80% sampai 90% salisilat plasma terikat pada albumin.
Aspirin diserap dalam bentuk utuh, dihidrolisis menjadi asam salisilat terutama
dalam hati, sehingga hanya kira-kira 30 menit terdapat dalam plasma.
Biotransformasi salisilat terjadi di banyak jaringan
, tetapi terutama di mikrosom dan mitokondria hati. Salisilat diekresi dalam
bentuk metabolitnya terutama melalui ginjal, sebagian kecil melalui keringat
dan empedu.
Indikasi:
Untuk meringankan rasa sakit, terutama sakit kepala dan pusing, sakit gigi, dan nyeri otot serta menurunkan demam.
Kontra Indikasi:
Penderita tukak lambung dan peka terhadap derivat asam salisilat, penderita asma, dan alergi. Penderita yang pernahatau sering mengalami pendarahan bawah kulit, penderita yang sedang terapi dengan antikoagulan, penderita hemofolia dan trombositopenia
Untuk meringankan rasa sakit, terutama sakit kepala dan pusing, sakit gigi, dan nyeri otot serta menurunkan demam.
Kontra Indikasi:
Penderita tukak lambung dan peka terhadap derivat asam salisilat, penderita asma, dan alergi. Penderita yang pernahatau sering mengalami pendarahan bawah kulit, penderita yang sedang terapi dengan antikoagulan, penderita hemofolia dan trombositopenia
Dapus:
Syarif Amir, dkk.2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta:
Departemen Farmakologi dan
Terapetik.