Definisi
·
Aritmia
adalah Gangguan pada pembentukan impuls dan atau konduksi impuls sehingga
menyebabkan: Denyut terlalu lambat (bradikardi), atau Denyut terlalu cepat
(takikardi).
·
Jantung memiliki sel-sel khusus yg
bersifat automatis yg secara intrinsik menghasilkan potensial aksi berirama
tanpa rangsangan dr luar à sel pace maker
·
Sistem perangsangan & konduksi
jantung : Nodus Sinoatrial (SA), Jalur internodus, Nodus Atrioventrikular (AV),
Berkas Atrioventrikular, dan Sistem Purkinye.
·
Perangsangan ritme jantung diatur oleh
asetilkolin dan norepinefrin
·
Tiap sel mempunyai kemampuan melakukan
eksitasi secara otonom & mengeksitasi sel sekitarnya, tp dlm keadaan normal
SA Node lah yg dominan mengatur ritme jantung (Kecp. ritmik Nodus SA
70-80x/menit ; Kecp. ritmik nodus AV 40-60x/menit ; Kecp. ritmik sistem
purkinye 15-40x/menit)
Penyebab
Aritmia
1. Adanya
Automatisasi yg abnormal
·
Adanya sel jantung (ectopic focus) yg
menunjukkan automatisasi yg lbh cepat dr nodus SA.
·
Adanya kerusakan sel miokard krn
hipoksia.
·
Ada ketidakseimbangan elektrolit (t.u
gangguan keseimbangan K+).
2. Adanya
kelainan induksi impuls
·
Adanya blokade satu arah krn kerusakan
miokardium menyebabkan sal. induksi yg
abnormal (re-entry).
Tipe
Aritmia
- Aritmia
Supraventrikular à Aritmia
bermula dari atrium atau atrioventrikular
·
Takikardi sinus, bradikardi sinus,
paroxysmal supraventrikular takikardi, flutter atrial, fibrilasi atrial
- Aritmia
Ventrikular à Aritmia
berasal dari ventrikel
·
Takikardi nodus AV, heart block,
kontraksi nodus prematur
- Aritmia
Junctional
·
Kontraksi ventrikel prematur, takikardi
(abnormal ritme dari ventrikel) ventrikel, fibrilasi ventrikel (adanya impuls
dari beberapa tempat di ventrikel)
Terapi
Aritmia
- Farmakologi
: Biasa digunakan klasifikasi Singh-Vaughan Williams yang didasarkan hanya
pada kanal atau reseptor yang terpengaruh.
- Nonfarmakologi
: cardioversion, the implantable cardioverter-defibrillator (ICD),
ablation.
Mekanisme
Aksi Umum Obat-Obat Antiaritmia
·
Beraksi pada 1 atau lebih dari 3 arus
kanal ion Na, Ca dan K (INa, ICa, IK).
·
Atau beraksi pada adrenoseptor yang
mengatur arus kanal ion ini.
·
Atau beraksi pada AV node yang
Ca-dependent dimana durasi refraktori tergantung pada tingkat pulih dari
inaktivasi kanal Ca/Ca channel.
Anti Aritmia
Berdasarkan jenisnya dapat digolongkan sbg berikut :
1. Obat grup 1(Local Anesthetics)
·
Diklasifikasikan lagi berdasarkan
efeknya pada durasi potensial aksi (AP)
·
Mekanisme Aksi : Menghambat kanal Na shg
mengurangi kepekaan sel jantung thd rangsangan; Memperlambat fase depolarisasi;
Agen yang paling selektif adalah grup 1B yang berefek pada kanal Na saat
iskemik, tidak pada saat normal.
Obat grup 1A
·
Cth: prokainamida, quinidin,
disopiramid. Amiodaron (lebih sering masuk kelas 3)
·
Berefek pada aritmia atrial dan
ventrikular dengan mengeblok Ina à memperlambat
kecepatan konduksi pada atria, Purkinje fibers, dan sel ventrikel à
meningkatkan interval QRS pada ECG
·
Juga mengeblok IK ,
memperlambat repolariasi à meningkatkan durasi AP dan ERP à
meningkatkan interval QT.
Farmakokinetik,
penggunaan klinis dan toksisitas :
·
Prokainamida terutama digunakan pada
aritmia atrial dan ventricular: sering dipakai pada saat fase akut MI
·
Dapat menyebabkan hipotensi dan sindrom
yang reversibel mirip lupus
·
Quinidin dan disopiramid lebih jarang
digunakan
·
Quinidin menyebabkan cinchonism (sakit
kepala, vertigo, tinnitus); tekanan; gangguan GI, reaksi autoimun, (cth,
thrombocytopenic purpura).
·
Quinidine menurunkan klerens digoksin
sehingga dapat meningkatkan konsentrasi serum glikosida secara signifikan
·
Disopiramid dapat memperburuk gagal
jantung
·
semua agen grup 1A dapat menyebabkan
aritmia baru
·
Hiperkalemia memperburuk toksisitas
jantung pada agen grup 1.
Obat grup 1B
·
Cth: Lidocaine (rute IV or IM), Mexiletine
(oral)
·
Lidocain berefek secara selektif saat
iskemik atau depolarisasi; menurunkan durasi AP
·
Hanya punya sedikit efek pada sel
jantung normalà
efek kecil pada EKG
·
Phenytoin
: antikonvulsan, bukan anastetik lokal kadang diklasifikasi obat grup 1B karena dapat digunakan untuk mengatasi
aritmia yang diinduksi penggunaan digitalis.
Farmakokinetik,
penggunaan klinis dan toksisitas
·
Lidokain (rute im dan iv, tidak po)
berguna pada aritmia ventrikel saat iskemik akut setelah MI
·
Mexiletin beraksi mirip, diberikan po
·
Dapat menyebabkan toksisitas layaknya
anestesi lokal: stimulasi CNS seperti kejang; tekanan jantung; alergi
·
Dapat memperburuk aritmia, kejadiannya
lebih jarang dibanding obat grup 1 A
·
Hiperkalemia meningkatkan toksisitas
jantung.
2. Obat Grup 2 (beta bloker)
·
Cth: Propranolol, esmolol
·
beraksi dengan mengeblok cardiac
–adrenoceptor, penurunan cAMP à penurunan ion Na dan Ca
·
Interval PR lebih panjang oleh obat ini
·
Sotalol
dan amiodarone, mempunyai efek pada obat grup 2 (lebih sering
terklasifikasi grup 3)
Penggunaan klinis & toksisitas
·
Esmolol iv, (very short-acting blocker),
digunakan pada aritmia akut
·
Propranolol, metoprolol, & timolol
digunakan untuk pengobatan profilaksis pada pasien yang telah mengalami MI
·
Penggunaan obat ini bisa menurunkan
progresi gagal jantung kronik dan menurunkan fatal aritmia
3.
Obat
grup 3 (Potassium IK Channel Blockers)
·
Cth: Dofetilide, ibutilide,
Sotalol (mempunyai 2 isomer optik-isomer beraksi bloker dan antiaritmia
·
Amiodarone
biasanya diklasifikasi grup 3 karena mengeblok kanal K. obat ini jga
memperpanjang durasi AP seperti bloker kanal Na
·
Dronedaron adalah
obat baru, mirip dgn amiodaron, dengan efikasi dan toksisitas yang lebih
sedikit
Mekanisme Aksi &
Efek
·
Semua obat grup 3 memperpanjang durasi
AP karena blokade kanal ion IK yang mengatur repolarisasi AP
·
Perpanjangan AP à
meningkatkan periode refraktori à menurunkan
kemampuan jantung merespon takikardi
·
Sotalol, ibutilide, dofetilide, dan
amiodarone (dan kelas 1A) menghasilkan efek ini
·
Kenaikan QT tampak pada EKG
Penggunaan klinis &
toksisitas
·
Sotalol tersedia dlm rute po
·
Dapat menyebabkan aritmia torsade de
pointes.
·
Ibutilide dan dofetilide
direkomendasikan pada atrial flutter dan fibrillation.
·
Toksisitas: induksi torsade de pointes.
Amidaron
·
Amiodaron, digunakan pada semua jenis
antiaritmia, efikasinya paling tinggi
·
Broad spektrum amiodaron: mengeblok
kanal Na, Ca, K dan adrenoseptor
·
Amiodaron menyebabkan deposit
mikrokristal di kornea dan kulit, disfungsi tiroid), paresthesias, tremor, and
pulmonary fibrosis.
·
Amiodarone jarang menyebabkan aritmia
baru
4. Antiaritmia Grup 4 (Calcium Channel
Blockers)
·
Cth: Verapamil, Diltiazem
·
Nifedipine dan dihidropiridin lain tidak
berefek antiaritmia
·
Verapamil dan diltiazem mengeblok kanal
Caà
memperlambat konduksi di AV node & aktivitas pacemaker à
memperpanjang interval PR
Penggunaan klinis dan
toksisitas
·
Tersedia secara oral dan parenteral
·
Toksisitas yang paling penting: efek
farmakologi yg berlebihan, hipotensi bisa terjadi
·
Harus dihindari pada kasus takikardia
ventrikel